top of page

Penat ? Pangalengan aja sih !

  • Writer: yukberkelana
    yukberkelana
  • Mar 26, 2018
  • 7 min read

Updated: Mar 27, 2018

Pangalengan ? hmmm , gue rasa sih mungkin gak semua orang tau dimana itu Pangalengan. Ya sebenarnya daerah ini terletak di Bandung , Jawa Barat , memang sih daerah ini tidak setenar Lembang atau Ciwidey , tapi percayalah , disini salah satu tempat yang enak untuk melepas penat dari pekerjaan sehari - hari. Kenapa gue bisa bilang ini bisa melepas penat ? Karna disini kalian bakal dimajakan dengan hijaunya pemandangan kebun - kebun teh yang pastinya bakal sering kalian temui disepanjang jalan menuju ke Pangalengan . Eiiitss , tapi pasti kalian pikir buat apa jauh - jauh ke Pangalengan kalau cuman ada kebun teh doang ? toh di daerah Puncak Cisarua Bogor juga banyak kebun teh . Hmmm , oke no problemo kalau diantara kalian ada yang berpikir seperti itu sih , memang tidak salah . Tapi menurut gue yang tinggal sehari - hari di daerah Bogor , kalau ke puncak itu yah cuman gitu - gitu aja , malah sekarang daerah puncak sudah panas , dan gak dingin lagi kaya dulu , mungkin salah satunya karna hutan - hutan didaerah sana sudah banyak dijadikan villa - villa . Oke back to topic , di Pangalengan menurut gue , udaranya masih sangat terjaga , tanpa pake AC pun , dinginnya disana melebihi suhu ruangan ber-AC ditempat kerja gue.


Oke itu sedikit (menurut ngana sedikit sih , tapi belum tentu menurut kalian sedikit , hehe) tentang Pangalengan , daripada gue terus ngoceh - ngoceh gak jelas , ini ada sedikit keseruan gue selama disana , yukberkelana !


Hari Pertama , Jum'at

Jum'at malam sekitar pukul 12 , gue , ari , syifa , bang al , lala , icky , masput dan ka awe , kumpul di tempat kerjanya bang al di daerah pancoran . Kenapa sih gue seneng jalan malem - malem ? yah menurut gue sih lebih worth it ketika gue jalan malem , karena setidaknya gue bakal terbebas dari kemacetan yang absurd dari Jakarta - Bandung . Dan terbukti sih Jakarta - Bandung yang biasanya bisa 4-6 jam , kita cuman butuh waktu 3 jam untuk sampe Pangalengan.


Hari Kedua , Sabtu

Sekitar pukul 3 lewat kita sudah sampai di daerah Pangalengan . Yap , kita kecepetan sampe Pangalengannya , sambil menunggu subuh , kita berhenti di pinggir jalan utama Pangalengan . Saat azan subuh berkumandang , kita segera mencari mesjid terdekat untuk menunaikan sholat subuh . Setelah subuh kita istirahat dulu sebentar di sekitar Situ Cileunca . Yapss, salah satu situ yang ada di daerah Pangalengan , jadi yang berfikir kalau pangalengan cuman kebun teh , segera buang jauh - jauh yah :D . Kita nunggu disini karena kita mau coba rafting disini , menurut info yang gue baca , Situ Cileunca ini merupakan titik awal kalau kita mau rafting di daerah Pangalengan. Sekedar informasi aja buat kalian yang mau rafting di daerah Pangalengan , kalau mau mendapatkan harga yang murah , kalian tunggu saja disekitaran Situ Cileunca ini , nanti pasti ada aa yang menawarkan paket rafting disini , fyi salah satu penyedia jasa rafting disekitar Pangalengan mematok harga sekitar Rp. 150.000 - 285.000 tergantung paket yang akan diambil , nah untungnya kemaren itu , kita hanya keluar biaya sebesar Rp. 170.000 untuk paket rafting + paintball + foto - foto dari pihak penyedia raftingnya. Biaya tersebut murah untuk kategori paket yang kita ambil , bisa berbeda sekitar Rp 100.000 dari penyedia jasa rafting yang lain .


ree

Bang al dengan pose andalannya


ree

Wakanda Squad saat PaintBall ( Masput , Gue , Syifa , Lala , Bang Al , Icky , Ka Awe , Ari )


Selesai dari Situ Cileunca , kita akhirnya menuju tempat istirahat kita di daerah Boscha , yap Boscha , mungkin sebagian dari kalian lebih tau Boscha sebagai tempat Observatorium , atau tempat mengamati bintang di daerah Lembang , tapi dahulu Boscha sempat membuat tempat tinggal di daerah Pangalengan . Tempat penginapannya ini nyaman , terbuat dari kayu - kayu , dan pemandangan di balconnya langsung kebun teh yang bikin mata kita segar !


ree

Tempat Penginapan kita dan halamannya


ree

Kelakuan absurd wakanda squad


Selama dipenginapan ini , kita lebih banyak mengahbiskan waktu di balcon belakang rumah , diisi dengan permainan uno , tau kan permainan uno ? Yapss sejenis permainan kartu yang kurang berfaedah sih sebetulnya , tapi lumayanlah untuk killing time menunggu hujan yang tak kunjung reda .


Sejak datang sampai waktu hampir menunjukkan pukul 7 malam , kita hanya bermain uno , yaaa "hanya" bermain uno , eittsss tapi jangan berpikiran , gak happy banget sih liburannya cuman main uno doang , main kemana kek gitu . Oke , saatnya sekarang melihat dari sudut pandang gue , tujuan awal kita ke pangalengan memang hanya untuk bermalas - malasan , melepas penat dan bukan untuk liburan yang diisi dengan pergi ke tempat - tempat wisata . Tapi percayalah setidaknya ada sedikit hal positif yang bisa kalian ambil dari liburan yang "hanya" bermain uno , yah dengan permainan itu setidaknya lebih mendekatkan kita dengan teman - teman yang lain , yang biasanya kita sibuk dengan pekerjaan , social media dan gadget yang dimiliki , dengan permainan ini seolah kita lupa dengan kesibukan itu. Sebenernya memang ini yang selalu gue cari saat gue travelling , kalau bisa sih gue travelling ke tempat yang gak ada sinyal , loh kok gitu ? gak seru dong , gak bisa update di social media ? hmm , kalau pikiran kalian masih seperti itu mungkin travelling kalian belum jauh wkwkwk , bercanda yah gengsss .


Gini sih menurut gue , saat gue travelling , gue sebenernya pengen bener - bener lepas dari kehidupan sehari - hari yang biasa gue alamin , yang tiap hari kerja , ditelfonin terus owner tempat gue kerja buat tanya laporan - laporan yang seharusnya udah dikuasain sama manager gue (*lah jadi curhat gini*) , pergi ke tempat yang tidak ada sinyal itu menjadi suatu anugerah buat gue , setidaknya gue bisa lepas dari hal yang biasa gue alamin tiap hari. Gimana bisa diterima kan alasan gue kenapa selalu pengen jalan ke tempat yang gak ada sinyal.


Oke back to topic , waktu mulai menunjukkan pukul 7 malam , saat - saatnya perut kita sudah mulai demo , karena sedari tadi hanya ngemil dan ngemil , dari nasi padang sampai kuaci rebo yang gak abis - abis kita cemilin terus . What nasi padang lu bilang ngemil ga ? Hmmmm....

Karena disini gak ada tempat makan , dan kebetulan kita sudah beli perbekalan sebelum pergi ke penginapan , akhirnya kita buat sendiri makanan itu di dapur umum milik penginapan ini . Agak repot sih sebetulnya, tapi berhubung kita udah beli perbekalan , dan dikira didalam penginapan sudah tersedia dapur untuk memasak , tapi nyatanya tidak ada alat - alat untuk memasak, kita putuskan untuk numpang di dapur umum itu. Tapi lumayanlah , selalu ada hal positif yang bisa kita ambil dari suatu hal . Karena kita menumpang ini , kita bertemu dengan penjaga penginapan dan rumah boscha , mereka bercerita panjang lebar tentang sejarah dan hal - hal yang berbau tentang boscha , dan kita diijinkan untuk masuk kerumah milik boscha , lumayan kan dari numpang masak kita dapat ijin untuk masuk kerumah boscha . Agak "serem" sih sebetulnya rumah milik boscha ini , karena mungkin kita masuknya malem yah , tapi sok sok berani aja sih gue , nanggung juga kan udah sampe sana tapi gak masuk kerumahnya.


ree

Rumah boscha yang interiornya gak sempet gue foto


Rumahnya sih memang gak gelap , tapi interiornya dan suasananya sih yang bikin agak serem , karena mungkin semuanya bergaya tahun 80an , dan semua benda benda kesayangan boscha masih ada disini seperti piano yang sering dimainkan oleh boscha. Disini ada kejadian menarik sih , temen gue ada yang berantem karena yang satu takut buat lama - lama disini , tapi yang satunya malah ngomelin biar dia berani lama - lama didalem sini , hehe

semoga sekarang mereka udah baikan yah , gak enak jangan berantem - berantem terus , udah cocok tinggal lanjutin aja ke palaminan , ehhhh !


Hari Ketiga , Minggu

Setelah hampir seharian kita bermalas - malasan, esok paginya sekitar pukul 6 kita sudah bangun dan ngobrol - ngobrol di balcon belakang rumah , karena gabut juga gak kemana mana , gue sempet terbesit , kenapa kita gak naik aja sih ke puncak yang ada dibelakang penginapan kita , seru nih kayanya ! Berawal dari pikiran itu , gue ajak - ajak yang lain buat ikut , kebetulan masput juga pengen jalan - jalan santai , dan ternyata yang lain setuju juga untuk ikut jalan , kecuali bang al , yang katanya mau di penginapan aja , males kemana - mana . Oke no problemo ! Ternyata setelah kita semua siap - siap , bang al berubah pikiran , ya dia akhirnya mau ikut juga , karena dia bakal sendirian di penginapan , gabut juga yee bang sendirian disitu wkwkwk .


ree

Jalan menuju puncakyang bakal kita datangin


ree

Pemandangan sekitar puncak yang bakal kita datangin


Ternyata menuju puncak nini , (Iya ternyata nama puncak yang kita lihat dari balcon belakang penginapan itu namanya puncak nini , menurut warga sekita , ini puncak tertinggi yang ada di Pangalengan) tidak semudah yang kita lihat , banyak kejadian - kejadian konyol yang kita alamin sih , mulai dari ka awe split di perkebunan orang sampe gue yang ikutan perosotan di kebun ! Hahahaha , tapi ini bakal jadi kejadian yang gue inget terus sih , tenyata bahagia itu sederhana , liat orang split di perkebunan aja gue udah bahagia , receh banget yah gue ! Maaf yah ka awe :D . Setelah 1,5 jam kita jalan akhirnya sampai juga di puncak nini , dan kalian mesti tau , ternyata setelah kita sampai puncak ini , ada mobil yang bisa sampe puncak ! Iya sampe PUNCAK ! agak gondok juga sih sebenernya yah , kita cape - cape jalan dari penginapan untuk menuju puncak dan ternyata ada jalur mobil yang bisa sampe ke puncak ! HAHAHA , tapi ingat selalu ada hal positif yang bisa kita ambil , ada cerita yang seru yang bisa kita bagikan ke orang lain dengan kita jalan dari penginapan ke puncak , mungkin kalau kita naik mobil sampe puncak gak akan ada itu yang namanya split di kebun orang sampe baju dan celana kotor !


ree

Hammocking di Puncak Nini


ree

Pemandangan dari Puncak Nini

ree

ree

Jalurnya agak curam saat kita turun dari puncak nini


Setelah turun dari puncak nini , kita semua bersih - bersih dan melanjutkan untuk pulang , tapi sebelum kita pulang kerumah masing - masing , kita sempat mampir kerumah ibu . Yaps rumah ibu , rumah yang ada di salah satu film horror Indonesia yang jadi hits gara - gara rumahnya itu seram. Dan ternyata masuk kesini kita mesti bayar Rp. 20.000 / orang sebelum nego wkwkwk, iya karena kebetulan gue dan ari orang Bogor dan bisa berbahasa Sunda , kita coba nego dan ternyata lumayan membuahkan hasil , tiket masuknya jadi Rp. 10.000 / orang , lumayan mengurangi budget !



ree

Tampak depan rumah ibu


ree

Gimana udah cocok jadi keluarga baru rumah ibu ?


Mungkin segitu dulu yah cerita gue tentang Pangalengan , semoga bisa jadi inspirasi buat kalian yang mau melepas penat , dan gak perlu jauh jauh dari kota Jakarta ! Setuju gak kalian dengan apan yang gue utarain tentang Pangalengan ? Kritik dan sarannya gue tunggu di kolom komentar yah gengsss . Salam yukberkelana !

Comments


17-4-18-0607.jpg
About Me
  • White Facebook Icon
Join my mailing list

© 2018 by yukberkelana. Proudly created with anggahenfer

bottom of page