Perjalanan tak berujung di Lampung ! Part 1

Lampung ? mungkin bagi sebagian orang Indonesia , provinsi satu ini kurang begitu familiar sebagai salah satu destinasi wisata . Yup , gak salah sih kalau masih ada yang beranggapan seperti itu . Gue pun demikian , baru tau Lampung sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik sekitar tahun 2014 yang lalu, hehe.

Gue sering banget denger Lampung bukan sebagai destinasi wisata yang menarik , tapi lebih karena seringnya terjadi kasus kejahatan disana , salah satu berita yang paling sering gue denger , Lampung ini tempatnya begal - begal berasal. Jadi wajar banget sih menurut gue kalau orang Indonesia masih belum tau kalau ternyata di Lampung banyak destinasi wisata yang menarik, karena berita kriminal di Lampung mengalahkan berita destinasi wisatanya.

Eitts , tapi itu dulu yah man - teman . Seiring berkembangnya zaman , berita tentang kriminal di Lampung sudah berkurang dan mungkin kalian akhir - akhir ini lebih sering mendengar berita seputar pulau cantik yang keindahannya tidak kalah dengan pulau - pulau yang ada di Indonesia bagian timur , Pulau Pahawang namanya. Sudah tidak asing bukan dengan Pulau Pahawang ?

Oke , tapi bukan Pulau Pahawang yang bakal gue bahas kali ini ditulisan gue. Lampung itu tidak hanya Pahawang gaesss. Lantas lu mau bahas apa dong ga ? Hmmmm.....

Baik , kali ini gue bakal bahas Lampung dari timur sampai ke selatan ! Yuppp , hanya orang - orang gila(termasuk gue) yang menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam untuk mengunjungi Lampung dari timur ke selatan.

Yup , seperti biasa , sebelum gue ceritain perjalanan ini , gue kenalin dulu orang - orang yang bakal nemenin gue selama perjalanan ini . Bang Al , Iki , Syifa , Wenny , Fauzi dan adenya wenny , gue lupa namanya.

Perjalanan kali ini dimulai pada hari Jum'at malam , kita semua kumpul di daerah Pancoran . Sekitar pukul 21.00 kita mulai perjalanan ini dengan rute Pancoran - Merak - Way Kambas - Raja Basa - Mutun - Raja Basa - Tanggamus - Raja Basa - Merak - Pancoran . Gimana ? dari awal aja udah keliatan kan rutenya kaya apa ? haha.

Gak usah dipikirin susahnya gengs , jalanin aja , celetuk salah satu teman kita. Selama perjalanan kita habiskan dengan mengobrol ngalor - ngidul sampai akhirnya kita tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 00.00 , lalu melanjutkan untuk menyebrang dari Merak menuju Bakauheni. Butuh waktu sekitar 2 Jam untuk sampai di Pelabuhan Bakauheni. Setibanya di Pelabuhan Bakauheni , kita lanjut melakukan perjalanan ke tempat tujuan awal , yaitu Way Kambas . Mungkin kalian tidak asing dengan tempat ini yah gengs, dari SD sampai SMA , pasti pernah dibahas disalah satu pelajaran tentang tempat ini . Yup, Way Kambas ini merupakan salah satu tempat konservasi gajah yang ada di Indonesia. Disini gajah - gajah dikembang-biakan , dirawat , dan dibiarkan hidup seperti dihabitat asalnya. Oh iya , disini juga ada Rumah Sakit Khusus Gajahnya loh gengs. Jadi kalau ada gajah - gajah yang membutuhkan tindakan medis , ada orang - orang yang berwenang untuk melakukannya itu.

Gue sampai di Way Kambas sekitar pukul 06.00 pagi di hari Sabtu . Selama perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni - Way Kambas alhamdulillah tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Lampung sekarang tidak sekriminal yang orang - orang bayangkan. Walaupun jalanan agak sepi tapi infrastruktur jalannya sudah sangat baik.

Sesampainya di Way kambas , ternyata pintu gerbang untuk masuk ke kawasana Taman Nasional Way Kambas belum dibuka. Jadi kita memutuskan untuk berhenti tepat sebelum pintu masuk Way Kambas dan kebetulan ada warung kopi. Gue sih lebih milih tidur dulu , karena selama perjalanan tidur gue gak puas , wkwkwk. Beberapa temen gue coba untuk ngopi doeloe di warung tersebut.

Kira - kira sekitar pukul 08.00 gerbang pintu masuk Taman Nasional Way Kambas sudah dibuka. Akhirnya kami melanjutkan perjalanannya, waktu yang dibutuhkan dari pintu masuk ke area konservasi gajah kurang lebih sekitar 30-45 menit. Disana kita bisa melihat gajah - gajah berukuran kecil - besar bermain bebas . Kebetulan pagi itu ada beberapa gajah yang sedang dimandikan.

Gajah sedang dimandikan oleh pawangnya

Oh iya , karena disini adalah pusat konservasi gajah , ada beberapa gajah yang dirantai loh gengs kakinya , kenapa demikian ? karena menurut salah satu pegawai disini , ada beberapa gajah yang baru didatangkan ke tempat ini , dan habbitnya masih seperti di alam liar , jadi untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan pihak Taman Nasional Way Kambas ini merantai beberapa kaki gajah.

Gajah yang dirantai kakinya

Syifa sedang memeberi makan gajah

Iki dan Rendo sedang berpose , salam 2 jari ! wkwkwkwk

Oke , setelah puas melihat keadaan sekitar Taman Nasional Way Kambas ini , kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami . Tapi ada beberapa hal yang menggangu pikiran gue tentang Taman Nasional Way Kambas , kenapa ? yup mari kita bahas satu - satu.

Pertama , Taman Nasional Way Kambas ini menurut gue kurang pemeliharaan fasilitasnya , kenapa gue bilang gini ? karena ada beberapa toilet yang tidak berfungsi dan menyulitkan beberapa pengunjung yang akan menggunakan fasilitas ini.

Kedua , kurangnya dokter hewan di rumah sakit khusus gajah ini. Menurut gue dengan jumlah hewan sebanyak ini masih kurang jika hanya terdapat 2 dokter saja.

Dan yang terakhir, ini sih yang menurut gue paling fatal . Di dalam area konservasi gajah , yang dimana seharusnya gajah - gajah dilindungi , tapi malah dijadikan bahan exploitasi oleh manusia. Kenapa gue berani bilang gini ? karena disini ada beberapa gajah yang digunakan untuk bersafari , membawa wisatawan untuk mengelilingi Taman Nasional Way Kambas ini . Dan yang agak miris kalau gajah ini jalannya tidak benar , si pawang dengan alat cambuknya siap menyambuki gajah - gajah ini agar jalannya kembali benar , exploitasi bukan ?

But , mungkin ini salah satu cara untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas ini. Menurut kalian bagaimana ? setuju dengan pemikiran gue ? kalau ada masukkan boleh kasih tau gue di kolom komentar yah !

Perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 11.00 . Destinasi selanjutnya ialah rumah saudaranya Syifa , yang dengan sukarela memberikan tempat tinggal gratis untuk kita selama di Lampung , berhubung dari Jum'at malam kita belum beristirahat , kita kembali ke Raja Basa untuk istirahat terlebih dahulu . . . bersambung part 2